Saturday, May 5, 2012

Senjata-Senjata – Dorje & Ghanta



Artikel asli ditulis oleh Lama Lotus Chef pada tanggal 29 April 2012
Tautan ke artikel tersebut: Weapons – Dorje & Ghanta
Diterjemahkan oleh Lotus Junhao


Lonceng Vajra dan Vajra Dorje
© Trustees of the British Museum

Seorang Acharya berkata bahwa pada suatu malam dia diingatkan oleh beberapa roh agar membawa Dorje dan Ghanta saat perjalanan dia menjelajahi sebuah danau.

Dia membawa senjata-senjata (Dorje dan Ghanta) ini dan menggunakan mereka untuk membersihkan, memberkati dan menyeberangkan roh-roh laut.

Seminggu kemudian, semua ikan mati di danau tersebut mati.

Sepertinya roh-roh ikan memberitahu dia bahwa mereka capek berulang kali bereinkarnasi sebagai ikan.

~~~~~~~~~~~~~

Dengan rendah hati saya berpendapat :

Senjata-senjata ini tidak diperlukan keberadaannya secara fisik karena kita bisa menggunakan mudra tangan untuk menggantikan mereka secara efektif.

Menggunakan bentuk fisik hanya untuk memenuhi tuntutan para insan akan kemelekatan mereka terhadap Bentuk.

Oh ya ngomong-ngomong, visualisasi yang tepat juga diperlukan baik saat menggunakan mudra tangan ataupun senjata-senjata fisik tersebut.

Kita umat Tantrayana, sebenarnya tidak perlu membawa senjata apapun bersama kita.

Mahaguru Lu dapat membaca Geomansi (yang berhubungan dengan Fengshui) suatu tempat tanpa memerlukan perlengkapan benda fisik sama sekali.

Beliau juga dapat melakukan inisiasi sebuah altar hanya dengan visualisasi, mudra dan mantra.

Mohon bebaskanlah diri kamu dari kemelekatan terhadap Bentuk.

Pertama-tama, kenapa ikan-ikan tersebut tetap berada di Lingkaran Reinkarnasi?

Ikan-ikan tersebut mati seminggu kemudian, akan tetapi apakah mereka benar-benar bebas dari Samsara?

Apakah pengaruh-pengaruh karma yang masih mengikat mereka di dalam siklus samsara lalu terabaikan?

Para pembaca mohon buat kesimpulan Anda sendiri ya.


Keterangan :

Samsara – (Bhs. Tibet: ‘khor ba; Bhs. Sansekerta: samsara)

Alam penderitaan yang muncul dari pikiran yang dualistik dan tertutup, di mana semua entitas di dalamnya tidak ada yang kekal, keberadaan yang melekat juga tidak ada, dan di mana semua insan tunduk pada penderitaan. Samsara meliputi enam alam siklus kehidupan, tapi dalam definisinya yang lebih luas mengacu pada modus karakteristik keberadaan para insan yang menderita karena terjerat jala kebodohan dan dualitas. Samsara akan berakhir saat insan mencapai pembebasan sepenuhnya dari kebodohan – yaitu pencapaian nirvana.

Yang umumnya disebut sebagai “enam alam” atau “enam loka.” Enam alam ini menunjukkan enam kelas mahluk yang berada di dalamnya: dewa, setengah dewa (asura), manusia, binatang, setan kelaparan, dan mahluk neraka. Para insan di dalam enam alam ini tidak bisa luput dari penderitaan. Enam alam ini adalah alam tempat para insan terlahir, dan juga merupakan tempat mereka mendapatkan pengalaman yang luas. Mereka juga akan mengalami dampak gabungan dari berbagai pengalaman yang mungkin terjadi, yang akan membentuk dan membatasi berbagai pengalaman lain mereka juga bahkan di dalam kehidupan saat ini.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

Restored on 3 July 2016

1 comment:

  1. [...] by lotuschef on April 29, 2012 Terjemahan Indonesia : Senjata-Senjata – Dorje & Ghanta [...]

    ReplyDelete